Perpanjangan Beasiswa Monbusho

1 Komentar :

Setelah lama dinanti, akhirnya pengumuman diterima/tidaknya perpanjangan beasiswa monbusho datang juga. Dan alhamdulillah, saya termasuk salah satu orang yang diterima perpanjangan beasiswa tersebut. Selama 2 tahun ke depan saya akan mendapat beasiswa yang sama, sebesar 126.000 yen.

Berbicara tentang beasiswa monbusho, untuk lulusan SMU sendiri ada 3 macam program yang ditawarkan, yaitu program S1 (5 tahun), D3 (4 tahun), dan D2 (3 tahun). Adapun besarnya beasiswa perbulan adalah 126.000 yen (1 yen = 120 rupiah). Untuk info lebih lanjut bisa mengakses di situs kedubes Jepang. Saya sendiri mendapat beasiswa untuk program D3 di tahun 2005.

Salah satu keuntungan dari beasiswa ini adalah dapat memperpanjangnya asal memenuhi syarat yang ditetapkan. Untuk program S1 bisa memperpanjang hingga S3, sedangkan D3 dan D2 bisa ke S2. Kali ini saya akan menceritakan proses perpanjangan beasiswa D3. Syarat untuk memperpanjang beasiswa D3 (kebetulan D2 juga sama) ke S1 adalah IP (Indeks Prestasi) nya harus 2.8 (dari skala 3), dan presentase kehadiran adalah diatas 95%. Kemudian selain IP, kita juga diminta surat rekomendasi tanin sensei (guru pembimbing) dan keikakusho (rencana belajar ke depan). Setelah lengkap, kita akan diminta mengirim lamaran itu di bulan awal desember. Sedangkan hasilnya akan diumumkan di akhir februari. Untuk tahun ini, pengumuman kelulusan pada tanggal 27 Februari.

Bagi lulusan SMU yang ingin mencoba kuliah di luar negeri, beasiswa D3 ini mungkin bisa dijadikan pilihan. Selain ada rencana pemerintah Jepang yang akan menaikkan jumlah penerima beasiswa monbusho program D3 hingga 3 kali lipat dalam 2/3 tahun kedepan, beasiswa ini pun bisa diperpanjang hingga S2 (maksimal).

Belajar dari kasus melamin di China

1 Komentar :

Di awal tahun 2007, dunia dikejutkan dengan matinya sekitar 1500 ekor anjing dan kucing di Amerika dan di China. Berdasarkan hasil penyelidikan FDA (BP-POM-nya Amerika)[1], diketahui terdapat kandungan melamin pada makanan kaleng anjing buatan China. Dan sekitar 60 juta kaleng makanan anjing buatan china dikembalikan ke negara asalnya. Sayangnya karena yang mati hanya hewan dan tidak menimbulkan dampak bagi manusia, tidak ada tindakan hukum bagi produsen makanan tersebut.


Namun di musim panas 2008, dunia kembali digemparkan dengan berita kematian dan keracunan, yang kali ini diaalami bayi di China setelah mengkonsumsi susu bubuk. Berdasarkan laporan pers China, dilaporkan 6 bayi meninggal dan 54,000 bayi mengalami keracunan akibat gagal ginjal akut. Tidak hanya berhenti di China, susu bubuk tersebut ternyata telah diekspor ke Hongkong dan Taiwan. Ditambah lagi, Nestle, perusahaan susu asal Swiss, juga diketahui menggunakan susu bubuk asal China tersebut untuk produknya. Jepang dan Amerika pun menjadi kelabakan, karena diketahui banyak produk makanannya, es krim dan snack, menggunakan susu bubuk buatan china sebagai bahan dasarnya. Walaupun saya belum pernah memakannya (Alhamdulillah), White Rabbit creamy candy, permen yang katanya lezat dan telah diekspor ke 50 negara (termasuk Indonesia), juga diketahui mengandung melamin

Apa itu melamine?

Dilihat dari strukturnya, seperti terlihat pada gambar disamping, melamin terdiri atas 3 buah cyanamide (N≡CNH3) yang saling berikatan. Melamine sendiri memiliki nama IUPAC yaitu 1,3,5-triazine-2,4,6-triamine, memiliki sifat mudah larut dalam air (3.1 g/L). Melamine bila dicampur dengan formaldehyde (HCHO) akan menjadi plastik yang mengeras bila dipanaskan (thermosetting), yang digunakan secara luas pada piring, rak, papan lantai, meja dapur, dan lain-lain. Melamin juga digunakan sebagai bahan membuat tinta dan pupuk.

Kenapa zat ini dicampur ke susu?

Sebelum membahasnya, mungkin ada baiknya kita mengenal sedikit tentang protein. Protein merupakan senyawa yang tersusun atas paduan berbagai macam asam amino, karena itu banyak terkandung unsur nitrogen (N). Sedangkan susu sendiri terdiri atas 2 zat, yaitu laktosa dan protein. Karena laktosa tidak mengandung unsur nitrogen, sehingga bila hasil analisis kandungan nitrogen (N) susu tinggi, maka kandungan protein susu otomatis juga tinggi. Kalau kita lihat struktur melamin sendiri, ada 6 unsur nitrogen didalamnya. Sehingga, jika melamin ditambahkan pada susu, maka susu tersebut seolah-olah mengandung banyak protein, padahal tidak.

Berdasarkan pengakuan produsen susu (Sanlu) yang ditahan pihak polisi China, sebelum memakai melamin, mereka telah mengajukan izin penjualan susu berkali-kali ke pemerintah, namun gagal akibat kandungan protein yang rendah dan tidak memenuhi standar. Dan ketika mereka menambahkan melamin pada susu tersebut, susu tersebut lolos dari pemeriksaan dan mereka dengan cepat memperoleh izin penjualan. Sama halnya ketika pengajuan izin penjualan kaleng makanan anjing untuk ekspor ke Amerika, produsen dengan liciknya menambahkan melamin, agar kandungan protein pada produk mereka terlihat banyak.

Fig.2 Struktur melamin-asam sianurik

Bahayakah melamin?


Berdasarkan data MSDS, LD50 dari melamin adalah 3296 mg/kg (berat tikus)[3]. LD50 (Lethal dose 50% kill) merupakan standar untuk penentuan bahan itu beracun atau tidak, yang memiliki arti seberapa banyak zat yang diperlukan untuk mematikan setengah hewan (seperti tikus atau kelinci) yang digunakan. Semakin kecil nilai LD50, semakin berbahaya zat tersebut. Standar nilai LD50 untuk zat beracun adalah dibawah 50 mg/kg sedangkan zat yang dikategorikan tidak baik untuk kesehatan adalah dibawah 300 mg/kg. Bisa diambil kesimpulan, sebenarnya zat melamin sendiri tidak berbahaya bagi tubuh.

Dari hasil pemeriksaan otopsi kucing dan anjing yang mati yang sempat dibahas di awal, diketahui tidak adanya kerusakan pada jaringan tubuh atau gejala kekurangan darah, hanya ada satu karakteristik yang sama, yaitu ditemukannya batu putih pada ginjal. Hasil dari analisis zat, diketahui bahwa batu tersebut merupakan hasil dari ikatan (ikatan hidrogen) antara asam sianurik (cyanuric acid) dan melamin (lihat Fig. 2). Asam sianurik sendiri merupakan hasil perubahan melamin di dalam tubuh.

Surat kabar di Jepang sendiri memberitakan batu/gumpalan ginjal sebagai penyebab kematian. Hanya saja, batu tersebut bukanlah batu ginjal pada umumnya yang merupakan gumpalan dari senyawa kalsium fosfat, asam urik, dan lain-lain. Batu akibat gumpalan protein pun ada, walaupun sangat jarang. Biasanya, batu ginjal pada manusia banyak berupa satu buah batu saja, yang bisa menyebabkan rasa sakit yang sangat walaupun tidak sampai menimbulkan kematian. Adapun penyebab kematian dari kasus ini sendiri, jumlah batu ginjal, dari hasil dari gumpalan senyawa asam sianurik-melamin, tidak hanya berjumlah satu saja, namun banyak jumlahnya. Sehingga ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya.


Dari kasus ini selain menimbulkan banyak korban jiwa dari pihak konsumen (bayi), juga telah menyeret pegawai dan bos produsen susu tersebut ke meja pengadilan, dua dari bos perusahaan tersebut telah dikenakan hukuman mati oleh pengadilan China. Selain itu, membuat image produk China semakin buruk di mata dunia, setelah kasus keracunan gyoza (makanan dari kulit lumpia yang isinya daging/sayur). Di China sendiri, ternyata tidak ada aturan/hukum yang melarang penggunaan melamin pada susu. Berbeda dengan negara-negara Eropa yang melarang penggunaan melamin diatas 3.0 ppm pada makanan dan 2.5 ppm pada susu.

Referensi
  1. http://www.fda.gov/oc/opacom/hottopics/petfood.html
  2. Majalah “Kagaku“ Vol 63 no. 12
  3. http://msds.chem.ox.ac.uk/ME/melamine.html