Road to Kyodai I

Tidak pernah terlintas di benakku untuk lulus atau bahkan mencoba henyuu ke Kyoto University, atau disebut juga Kyodai. Ketika masih tingkat 3, aku hanya menargetkan untuk melanjutkan S1 di Tokyo, yaitu di Tokodai atau Nokodai. Kota Tokyo cukup membuatku betah. Selain karena banyaknya komunitas Indonesia dengan bermacam kegiatan disini, Tokyo sangatlah benri/praktis untuk pergi kemana-mana, cukup dengan kereta.

Adalah senpai sunu, yang mendorongku untuk henyuu ke Kyoto University. Kebetulan saat itu, dia sedang mencoba untuk henyuu kesana. Cukup banyak pengalaman yang dia ceritakan. Walaupun dia akhirnya gagal, masih tetap memberikan dorongan semangat untuk mencobanya. Kyoto university sendiri dikenal sebagai universitas yang paling sulit dimasuki, khususnya untuk mahasiswa henyuu. Selain banyaknya soal yang diujikan, soal-soalnya pun relatif sulit. Awalnya ragu juga untuk mencobanya, namun setelah melihat penelitian yang sangat menarik disana, timbulah semangat untuk mencoba henyuu kesana. Setidaknya aku anggap sebagai pengalaman sekali seumur hidup.

Kali ini, aku akan bercerita tentang pengalaman henyuu yang ku alami, dengan harapan akan banyak kohei-kohei yang kuliah di Kyodai. Amin


Tingkat 4, Masa bimbang

Tingkat 4 semester akhir merupakan masa-masa yang penuh dengan kebimbangan. Bimbang antara memilih henyuu melalui juken atau suisen. Kalo diungkapkan dalam peribahasa jepang seperti "二者択一(nisha takuitsu)", keadaan dimana kita harus memilih 1 pilihan dari 2 pilihan yang sulit. Kebetulan prestasiku di kosen lumayan bagus, sehingga sayang untuk melewatkan kesempatan suisen ini. Namun hanya beberapa universitas yang menawarkan suisen. Seandainya mengambil suisen, universitas yang memungkinkan adalah nokodai. Disisi lain, saat itu aku sangat ingin sekali meneliti tentang energi, mengingat jepang sangatlah terkenal dengan penelitian akan energi terpebaharui dan teknologi shouene-nya. Kyoto university lah yang membuatku tertarik, karena banyak sekali penelitian tentang energi disana.

Untuk menghapus , aku mulai meng-hunting informasi sebanyak-banyaknya tentang Kyodai, mulai tanya ke senpai, membuka situs kyodai, situs perkumpulan anak kosen yang lulus ke Kyodai, hingga kakomon yang kebetulan banyak terdapat di sekolah. Karena kemungkinan untuk lulus itu ada, walaupun masih kecil, ku bulatkan tekad untuk memilih juken. Sejak itulah, aku memulai membuat rencana belajar untuk juken.

Di sisi lain, sejak tingkat 4 akhir aku sudah mulai masuk ke kenkyuu-shitsu, shiroishi-ken. Ketertarikan akan penelitian fuel cell dan juga peluang untuk pergi gakkai lah yang membuat ku tertarik memilih kenkyuu-shitsu tersebut. Kemudian aku mendapatkan tema "Electrolytes for Intermediate Temperature Fuel Cells (ITFCs)" sebagai tema penelitian hingga saat ini. Dan kesempatanku untuk ikut gakkai untuk pertama kalinya pun terbuka lebar, yaitu pada bulan mei 2008 (denkikagakkai, electrochemistry conference). Jadi belajar untuk juken sambil persiapan gakkai deh. Namun, alhamdulillah dapat berjalan dengan baik.

bersambung


Tokodai : Tokyo Institute of Technology
Nokodai : Tokyo University of Agriculture and Technology
henyuu : transfer ke jenjang yang lebih tinggi (mis D3 ke S1)
juken : ujian tertulis/wawancara
suisen : rekomendasi dari sekolah (seperti PMDK)
shouene : hemat energi
kosen : politeknik (D3)
kenkyuu-shitsu : Laboraturium
gakkai : konferensi

0 Komentar ::